Mataram, Nusa Tenggara Barat – Kesadaran politik masyarakat Mataram dinilai masih rendah, terutama dalam hal partisipasi dalam pemilu dan kegiatan politik lokal. Fenomena ini menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan organisasi kepemudaan, yang kini gencar mendorong generasi muda untuk lebih aktif dalam politik.
Fakta Rendahnya Kesadaran Politik di Mataram
Berdasarkan survei terbaru, partisipasi masyarakat Mataram dalam pemilu dan pilkada masih di bawah rata-rata nasional. Banyak warga yang mengaku apatis terhadap politik, kurang memahami mekanisme demokrasi, atau merasa bahwa suara mereka tidak berpengaruh terhadap keputusan politik.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mataram menyebutkan, salah satu faktor rendahnya partisipasi adalah minimnya edukasi politik sejak dini dan kurangnya kesadaran akan pentingnya peran warga dalam pembangunan daerah.
“Kesadaran politik masyarakat di Mataram masih perlu ditingkatkan, terutama generasi muda, agar mereka memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara,” ujar Ketua KPU.
Peran Generasi Muda dalam Politik
Generasi muda memiliki peran strategis dalam meningkatkan partisipasi politik dan membangun demokrasi yang sehat. Dengan kecakapan digital dan akses informasi yang luas, mereka dapat:
- Menyebarkan informasi politik yang akurat melalui media sosial.
- Mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih dalam pemilu.
- Terlibat dalam organisasi kepemudaan yang aktif mengawal isu politik lokal.
- Mengembangkan ide-ide kreatif untuk kampanye edukasi politik.
Partisipasi aktif generasi muda juga dapat mempengaruhi pengambilan kebijakan yang lebih berpihak pada masyarakat, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Upaya Pemerintah dan Lembaga Pendidikan
Pemerintah Kota Mataram bersama lembaga pendidikan dan KPU telah meluncurkan beberapa program, antara lain:
- Kampanye politik dan pemilu di sekolah dan universitas untuk menumbuhkan kesadaran sejak dini.
- Workshop dan seminar kepemudaan yang membahas demokrasi, hak pilih, dan partisipasi sosial.
- Program relawan pemilu yang melibatkan mahasiswa sebagai agen edukasi bagi masyarakat.
Langkah-langkah ini bertujuan agar warga, khususnya generasi muda, lebih memahami proses demokrasi dan terdorong untuk berpartisipasi secara aktif.
Tantangan dan Solusi
Salah satu tantangan utama adalah apatisme dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap politik. Banyak warga merasa bahwa partisipasi mereka tidak berdampak.
Solusi yang dapat diterapkan antara lain:
- Meningkatkan edukasi politik secara berkelanjutan melalui media sosial, seminar, dan kegiatan komunitas.
- Memberikan contoh nyata bagaimana partisipasi politik dapat memengaruhi kebijakan publik.
- Melibatkan tokoh masyarakat dan influencer lokal untuk memotivasi warga, khususnya pemuda.
Dengan pendekatan ini, kesadaran politik masyarakat dapat meningkat secara bertahap.
Kesimpulan
Rendahnya kesadaran politik warga Mataram menjadi tantangan serius bagi demokrasi lokal. Generasi muda memiliki peran kunci untuk menumbuhkan partisipasi, mengedukasi masyarakat, dan memengaruhi kebijakan daerah.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas kepemudaan, Mataram berpeluang menciptakan masyarakat yang lebih sadar politik, aktif, dan kritis dalam membangun demokrasi yang sehat.