Parade Budaya HUT RI di Mataram, Ribuan Warga Padati Jalan Pejanggik

Parade Budaya HUT RI di Mataram, Ribuan Warga Padati Jalan Pejanggik

Mataram, Nusa Tenggara Barat – Semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80 terasa kental di Kota Mataram. Ribuan warga memadati Jalan Pejanggik untuk menyaksikan parade budaya, yang menampilkan kesenian tradisional, kostum khas daerah, dan pertunjukan kreatif dari berbagai komunitas.


Kemegahan Parade Budaya

Parade budaya yang digelar pada Minggu pagi ini menampilkan beragam kesenian khas NTB dan nusantara. Peserta parade mengenakan busana adat Lombok, Sumbawa, dan daerah lain, lengkap dengan aksesoris warna-warni yang memikat mata.

Acara dibuka oleh Wali Kota Mataram, yang menyampaikan sambutan terkait pentingnya menjaga nilai budaya dan semangat nasionalisme. Parade diawali dengan defile pasukan pengibar bendera, diikuti oleh kelompok tari tradisional, drum band, dan komunitas seni lokal.

“Parade budaya ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga media edukasi bagi generasi muda agar lebih mengenal sejarah dan kekayaan budaya Indonesia,” ujar Wali Kota Mataram dalam sambutannya.


Partisipasi Warga dan Komunitas

Ribuan warga hadir menyaksikan parade, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Banyak keluarga membawa anak-anak mereka untuk merasakan langsung suasana perayaan HUT RI, sekaligus mengenalkan nilai-nilai patriotisme sejak dini.

Selain itu, parade ini juga melibatkan sekolah, sanggar seni, dan komunitas budaya. Setiap kelompok menampilkan kreasi unik, seperti tarian rakyat, alat musik tradisional, hingga pertunjukan drama sejarah. Kehadiran komunitas ini menunjukkan semangat gotong-royong dan kecintaan terhadap budaya lokal.


Keunikan Pertunjukan

Salah satu sorotan parade adalah pertunjukan tari Gandrung dan Gendang Beleq, yang berhasil memukau penonton dengan gerakan lincah dan irama musik yang energik. Selain itu, beberapa peserta menampilkan kostum kreatif bertema kemerdekaan, termasuk miniatur Monas dan replika bendera merah putih yang menyala di bawah sinar matahari pagi.

Para fotografer dan videografer juga memanfaatkan momen ini untuk mengabadikan keindahan warna-warni kostum dan atraksi, yang kemudian dibagikan di media sosial sehingga semakin memperluas jangkauan parade budaya.


Dampak Sosial dan Budaya

Acara ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan masyarakat Mataram. Warga berinteraksi, saling menyapa, dan menikmati budaya lokal bersama-sama.

Selain itu, parade budaya turut menjadi sarana promosi wisata lokal, karena wisatawan domestik maupun mancanegara yang hadir bisa melihat langsung kekayaan tradisi dan kesenian khas NTB, untuk info lebih lanjut bisa klik di sini:
◉ https://gribjayamataram.org/hiburan/parade-budaya-hut-ri-di-mataram-ribuan-warga-padati-jalan-pejanggik/
◉ https://gribjayabima.org/ekonomi/kebakaran-rumah-panggung-di-bima-pemilik-ditemukan-tewas/
◉ https://gribjayakupang.org/nasional/viral-tali-bendera-putus-saat-upacara-hut-ke-80-ri-di-kantor-bupati-kupang/
◉ https://gribjayasorong.org/ekonomi/menu-makan-bergizi-gratis-di-sorong-ada-belatung-ini-kata-bgn/
◉ https://gribjayajakartaselatan.org/politik/kebakaran-rumah-tinggal-di-jagakarsa-jaksel-damkar-diterjunkan-ke-lokasi/


Kesimpulan

Parade budaya HUT RI di Jalan Pejanggik Mataram menjadi puncak perayaan kemerdekaan yang meriah, menarik ribuan warga dan menghadirkan berbagai kesenian tradisional yang memukau. Acara ini menegaskan pentingnya melestarikan budaya, menumbuhkan semangat nasionalisme, dan mempererat kebersamaan masyarakat.

Dengan keindahan atraksi, partisipasi aktif komunitas, dan antusiasme warga, parade budaya ini membuktikan bahwa perayaan HUT RI tidak hanya tentang upacara formal, tetapi juga tentang kebanggaan terhadap warisan budaya bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *